Total Tayangan Halaman

Jumat, 23 Mei 2008

ISO 14000

Munculnya era globalisasi oleh beberapa pakar diartikan sebagai salah satu tahapan baru dari ekonomi kapitalis, yang ditandai oleh keterbukaan pasar , menghilangnya batas-batas negara dan keadaan dimana peran teknologi komunikasi serta perusahaan swasta lebih dominan. Dalam masyarakat luas pengertian ini dapat diartikan sebagai pasar bebas.
Berkembangnya pasar bebas ditandai dengan perundingan awal GATT ( General Agrement on Tarrif and Trade)pada tahun 1947, lalu pada tahun 1995 WTO ( World Trade Organization) sebagai langkah besar memulai pasar bebas di tahun 2010 untuk negara maju dan negara berkembang di tahun 2020. Kemudian diikuti oleh pertemuan International Moneter Found (IMF) dan Bank Dunia (WB) pada bulan April 2000.
Perkembangan pasar bebas yang semakin luas telah menyebabkan perubahan perilaku dalam pasar. Mekanisme pasar dalam perdagang bebas bukan lagi berdasarkan kebutuhan konsumen melainkan untuk mencapai keuntungan yang sebesar- besarnya.
Adanya perilaku tersebut berpengaruh terhadap semakin meningkatnya keinginan untuk meningkatkan produksi sebesar – besarnya demi mendapatkan keuntungan. Eksploitasi terhadap sumberdaya dan energi juga semakin meningkat.Limbah yang dihasilkan dari kegiatan tersebut juga akan semakin besar. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap lingkungan.
Meningkatnya kesadaran global mengenai semakin terbatasnya sumber daya dan kerusakan lingkungan akibat eksploitasi, menyebabkan tumbuhnya era pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan untuk memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa mengorbankan kepentingan masa yang akan datang. Paradigma pembangunan berkelanjutan mensyaratkan bahwa aspek lingkungan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan pembangunan. Sistem perdagangan global yang mendayagunakan pasar dalam negeri sebagai bagian dari pasar global berupaya mengaitkan sistem perdagangan dengan prinsip perdagangan yang berwawasan lingkungan. Untuk mencapai hal tersebut maka banyak upaya yang telah dilakukan oleh organisasi di dunia. Seperti World Trade Organization yang berusaha membahas upaya internalisasi lingkungan ke dalam perdagangan, serta International Standardisation Organisation(ISO) yang menyusun standardisasi di bidang manajemen Lingkungan hidup (ISO 14000). ISO 14000 menjadi standar persyaratan pembangunan sektor industri untuk mendukung sistem perdagangan yang tidak mengganggu fungsi lingkungan hidup karena dalam hal ini ISO 14000 mengatur standar manajemen pengelolaan lingkungan hidup dalam kegiatan industri dimana output produk yang dihasilkan mampu memberikan jaminan kepada konsumer tidak mencemari lingkungan. Dengan adanya jaminan tersebut pada saat ini ternyata mempengaruhi perdagangan internasional mengingat tingkat kesadaran lingkungan pada konsumen semakin meningkat.

Lansekap, sustainable Development dan MDGs

I.Pengertian Lansekap, sustainable development, dan millenium Development Goals

Menurut Zonneveld (1979) lansekap adalah ruang yang terdapat di permukaan bumi yang terdiri dari sistem yang kompleks, terbentuk dari aktifitas batuan, air, udara, tumbuhan, hewan, dan manusia serta melalui fisiognominya membentuk suatu kesatuan yang dapat dikenali (diidentifikasi). Sedangkan Menurut Forman & Godron lansekap adalah Suatu lahan heterogen dengan luasan tertentu yang terdiri dari sekelompok/kumpulan (cluster) ekosistem yang saling berinteraksi; kumpulan tersebut dapat ditemukan secara berulang dalam suatu wilayah dengan bentuk yang sama Didalam bahasa inggris tua dan ke-sinoniman batasan kata “landscape” mempunyai arti Wilayah/Region. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa lansekap adalah Kesatuan wilayah di permukaan bumi yang terdiri dari kesatuan ekosistem yang saling berinteraksi(batuan, air, udara, tumbuhan, hewan, dan manusia).
Sustainable Development adalah proses pembangunan yang berprinsip "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan" (Brundtland Report dari PBB, 1987). Dengan kata lain pembangunan berkelanjutan merupakan suatu konsep untuk membangun kebuuhan ekonomi tanpa mengorbankan kepentingan lingkungan dan keadilan sosial. Dengan konsep tersebut maka pembangunan yang tidak hanya berpihak pada satu kepentingan saja, tetapi mengintegrasikan kepentingan ekonomi, lingkungan dan sosial untuk mencapai kesejahteraan saat ini dan yang akan datang.
Millenium Development Goals (MDGs)adalah tujuan pembangunan yang harus dicapai pada tahun 2015. Tujuan dari MDGs adalah bahwa negara-negara Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa berikrar bahwa pada tahun 2015 akan:
1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan.
2. Mewujudkan pendidikan dasar bagi semua.
3. Mendorong kesetaraan jender dan memberdayakan perempuan.
4. Mengurangi tingkat kematian Anak.
5. Meningkatkan kesehatan Ibu.
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lain.
7. Menjamin kelestarian lingkungan.
8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

II.Keterkaitan antara Perencanaan Tata Ruang, Perencanaan Lansekap, sustainable development, dan millenium Development Goals
Perencanaan lansekap adalah cara - cara atau langkah yang dilakukan secara sistematik untuk mencapai sasaran atau tujuan untuk mencapai lanskap yang ideal, yaitu menciptakan lansekap yang multi fungsi, yang mampu menyediakan dan memelihara kondisi yang diperlukan untuk berbagai kepentingan (tujuan) baik untuk manusia maupun mahluk hidup lain dan terciptanya keberlanjutan ekosistem di dalam wilayah tersebut.
Perencanaan Lansekap menjadi penting karena perencanaan lansekap mengkaji keberlanjutan dari tataguna lahan saat ini dan yang diusulkan dalam hubungannya dengan kapasitas lingkungan dan karakter lansekapnya. Perubahan bentuk lansekap akan berpengaruh dan dipengaruhi oleh aspek – aspek sosial, budaya, ekonomi maupun lingkungan. Misalnya saja kebutuhan ekonomi akan menyebabkan perubahan bentuk lansekap yang pada akhirnya akan mempengaruhi ketersediaan lahan dan air.
Perencanaan lansekap berifat spasial atau spesifik misalnya perencanaan untuk lansekap pertanian akan berbeda dengan lansekap perkotaan. Hal ini terkait pendekatan ekosistem dalam pekotaan dan pedesaan yang dianggap sehingga perencanaannya tidak bisa disamakan.
Perencanaan lansekap bersifat holistik karena dalam perencanaannya harus mengintegrasikan aspek sosial, budaya, ekonomi, lingkungan dan estetika. Menurut Nohl (1997),apabila faktor sosial dan emosi tidak diintegrasikan dalam perencanaan lansekap, maka sasaran yang akan tercapai tidak akan lebih dari “setengah jalan”. .
Kemampuan perencanaan lansekap dalam mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan, bahwa perencanaan lansekap mampu melakukan pengelolaan sumbar daya lahan secara berkelanjutan. Dengan terciptanya keberlanjutan pembangunan dalam perencanaan lansekap maka diharapkan MDGs akan tercapai terutama dengan salah satu tujuannya yaitu tercapainya jaminan pembangunan lingkungan hidup pada tahun 2015.
Perencanaan tata ruang memiliki arti sebagai perencanaan alokasi pemanfaatan ruang/wilayah bagi pembangunan. Dari pengertian ini ada dua kata kunci yang dan dapat menjelaskan keterkaitan antara perencanaan tata ruang, perencanaan lansekap, sustainable development serta MDGs. Kata kunci tersebut adalah pemanfaatan ruang dan pembangunan.
Dari pengertian tentang Perencanaan lansekap diatas maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan tata ruang dan lansekap sama- sama mengatur suatu wilayah atau ruang untuk mencapai sasaran tertentu. Tetapi perencanaan lansekap sifatnya spasial dan spesifik maka perencaaan lansekap dapat dijadikan instrumen atau analisis dalam perencanaan tata ruang wilayah yang lebih luas.
Dengan menggunakan analisis perencanaan lansekap maka diharapkan akan tercipta perancanaan tata ruang yang mengintegrasikan kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan. Denngan terciptanya penataan ruang yang baik maka akan tercipta pula pembangunan berkelanjutan dan MDGs.

dari berbagai sumber

Sabtu, 10 Mei 2008

cerita tentang penelitian (part 1)

inilah salah satu objek penelitian saya......
kampung banjarsari yang terkenal seantero jakarta....mungkin juga indonesia....=)

kampung yang asri ini terkenal dengan pengelolaan sampah berbasis masyarakatnya.....

apasih pengelolaan sampah berbasis masyarakat itu? itu lho....pengelolaan sampah, dimana masyarakat ikut berperan aktif dalam pengelolaan sampah yang dihasilkan dari rumahnya masing - masing.......







berbicara tentang pengelolaan sampah di banjarsari.....



saya tau tentang banjasari dari beberapa berita di internet, kampung yang sangat terkenal dengan keberhasilannya dalam mengelola lingkungan ini telah meraih berbagai penghargaan.....
tapi berbicara tentang pengelolaan sampah yang dilakukan tiap rumah tangga, saya sedikit agak kaget melihat kondisinya....berdasarkan hasil penelitian saya, ternyata gak banyak lho masyarakat yang masih melakukan pengomposan dan daur ulang........
walaupun demikian, pendidikan tentang lingkungan dan pengelolaan sampah tetap semarak dengan adanya sarana pelatihan untuk pihak2 luar yang ingin belajar tentang pengelolaan sampah., Pihak yang datang pun gak dari tempat yang dekat2 saja.......bahkan dari ambon dan papua juga datang untuk belajar pengelolaan sampah di Banjarsari....
to be continued.....

belajar untuk ikhlas

hmmm.....
ketika memulai menulis blog ini, ada sejuta kata dalam benak saya yang ntah bagaimana sulit sekali untuk dirangkaikan.......
tapi ok....saya coba menuliskan nya untuk meliriskan beban yang ada dalam benak saya..
kesedihan....
yah satu kata ini cocok untuk menggambarkan apa yang belakangan ini bergelayut di hati saya...entah kenapa belakangan ini banyak sekali kejadian yang membuat saya sedih..hingga saya sendiri sering bertanya...."apa yang salah dalam diri saya?"
saya percaya semua ini ada hikmahnya....
tapi ......
* berada di titik nol dalam kehidupan bukan lah suatu hal yang mudah dilewati...
* tertinggal jauh di belakang bukanlah suatu hal yang mudah untuk mengejarnya....
* terjatuh dalam kehidupan bukanlah suatu hal yang mudah untuk bangkit darinya.....
tapi saya mencoba ikhlas....
mencoba tetap menjalani hari ini dengan pasrah dan berusaha.....
walaupun hasilnya terkadang mengecewakan...
saya mencoba kembali ikhlas......
"ya Allah berilah kekuatan....."

dunia tulis menulis

Gak kerasa ternyata udah hampir setahun menikmati dunia tulis menulis makalah yang jumlahnya bejibun tiap minggunya. (menikmati????hehehe......)
Sekarang saya pengen cerita tentang dunia menulis saya……..

Saya, seorang yang suka menulis. Tapi saya bukan penulis. Kenapa saya bilang saya bukan penulis? menurut definisi saya, penulis adalah seseorang yang tulisannya baik. Baik menurut saya adalah mudah dipahami dan tepat penggunaannya. Maksudnya tepat, sang penulis tentu tahu apa yang akan ditulis dan dalam rangka apa mereka menulis, contohnya penulis novel tentu saja akan menggunakan kata – kata yang tepat dalam novelnya. Berbeda lagi kalu sang penulis adalah penulis karya ilmiah.
Kalau saya, tentu saja belum masuk dalam kategori tersebut. Jadi ingat, teman- teman saya bahkan dosen pun sering protes dengan cara penulisan saya. Suka mencampur adukkan kaidah2 penulisan blog dengan makalah ilmiah yang harus saya buat hehehe.....
Selama hampir setahun saya mengerjakan makalah- makalah ilmiah, saya banyak belajar. Belajar menulis dengan data – data yang jumlahnya segambreng2, bahkan suka bikin pusing karena gak tau data yang saya peroleh gunanya buat apa. Tapi yang terpenting proses itu sendiri. Saya menyadari banyak hal yang saya belum ketahui, banyak hal yang harus saya pelajari untuk menulis dengan baik. Saya mengebutnya ”menulis holistik”.
Omong – omong soal ” menulis holistik”, kata – kata ini jadi jargon saya. Munculnya jargon ini akibat saya kesal dengan diri saya sendiri.....setiap bikin makalah, nilai saya pasti lebih kecil dari beberapa teman (yang saya tahu mereka meminta beberapa bahan dan data makalah yang saya miliki) alih – alih saya kesal dengan kondisi ini, saya coba mencari hikmah dibalik peristiwa ini. Setelah saya menelisik, menyelidiki dan memahami konteks dan substansi penulisan makalah saya dan teman – teman saya (caelah...) saya mendapat satu kesimpulan.........saya masih kalah ”jam terbang”...maksudnya, saya belum terbiasa menulis dengan data – data yang saya miliki, saya pun belum mampu mensarikan dan berfikir secara holistik, tidak dalam dan menukik tajam, cara penulisan saya masih ”loncat – loncat” – menandakan cara berfikir saya yang juga loncat – loncat – hehehhe....... finally.... saya bertekad untuk terus belajar ”menulis holistik”......

Hidup menulis...

Saya penasaran ....
1. bagaimana siy andre hirata bisa menceritakan masa lalunya dengan alur maju – mundur tapi saya tetap mengerti ceritanya….
2. Bagaimana siy tere liye bisa mendeskripsikan isi novelnya dengan detail sampai saya bisa menjelajah ke Aceh.....
3. Bagaimana siy dee bisa menulis banyak sisi pemikiran tokohnya dalam satu kesatuan cerita tapi saya tetap mengerti ceritanya.....
4. Bagaimana siy elsirahzy bisa nulis sebaik itu, sampe saya gak bisa berenti baca buku2nya....