Total Tayangan Halaman

Minggu, 23 November 2008

rasa syukur itu....

@villa putragus, cisarua bogor ..CMT

Saya terduduk di ruang gelap ini. Terdengar suara trainer melantunkan ayat suci alquran dan saya terhanyut dalam ruang – ruang dalam diri saya. Saya berusaha menyatukan ruang – ruang dalam logika dan hati saya. Sungguh, saat itu saya sampai pada titik penyerahan diri saya pada yang di Atas.
Hanya ada rasa syukur dalam hati, hingga tangis ini adalah tangis syukur......

Agustus 2008, bulan kelulusan saya dari magister lingkungan.
Hal yang membanggakan diri saya tapi sekaligus hal yang membuat saya takut...
Berarti status saya akan berubah menjadi pengangguran...

Pengangguran...
which is saya akan bersaing dengan ribuan bahkan jutaan manusia dengan tujuan yang sama. Saya sadar tidak banyak hal yang bisa saya banggakan untuk bersaing dengan berjuta2 orang diluar sana. Banyak job seeker yang berpengalaman, memiliki skill yang baik dan apapun itu..kami semua bersaing....pesimis?yah tentu saja itu pernah terpikir..tapi, pada akhirnya saya tetap berusaha dan menyerahkannya pada yang di ATAS.

Tapi ketakutan saya tidak hanya pada persaingan itu, ketakutan tentang certa dunia kerja yang penuh dengan kondisi yang mengerikan korupsi, kolusi ,nepotisme bahkan sampai sikut – sikutan di lingkungan kerja juga menjadi hal yang saya pikirkan. Saya pun berdoa kepada yang Di ATAS agar diberikan lingkungan kerja yang baik

Setelah saya gagal melamar sebagai dosen UNPAD (karena ijasah saya belum jadi), kemudian gagal ke depperin (tidak lolos administrasi), maka saya mencoba ke bank muamalat dan Alhamdulillah Allah memberikan jalanNYa untuk saya.

Dan pada saat ini saya terduduk di training bank muamalat....CMT....
Subhanallah, siapa yang punya rencana terbaik seperti ini kecuali milik ALLAH SWT. Betapa saya sadar Allah menyayangi saya dengan caraNYA.
Sekarang saya duduk di ruangan ini...terima kasih ya Allah....begitu beruntungnya saya berada di sini , atas izinMu, atas cinta MU.

Semoga aku berjuang untuk agamaMU ya Rabb.

it sounds familiar now.....

Sebenernya udah lama pengen nulis..apalagi pas lagi ada kejadian menarik di depan mata. Rasanya pengen cepet ambil lapito langsung ketik deh apa yang ada di pikiran ato paling gak cari kertas ama pulpen. Tapi….semuanya jarang dilakuin. Secara idenya dateng pas waktunya gak memngkinkan buat menulis atao mengetik..well then…semua nya tiba2 menguap..tiap detail yang ingin saya tulis saat ide itu muncul tiba2 hilang ketika saya coba tuliskan lagi…

But I’ll try to remember it…

bandung
Sekitar jam 12.30 siang- angkot cicaheum ciroyom.

Travel yang saya naiki pun sampai di bandung. Saya turun di jalan cipaganti. Nyebrang jalan lalu naik angkot jurusan cicaheum- ciroyom. Angkotnya lumayan penuh, saya duduk di antara beberapa penumpang.
Gak ada yang special kecuali dua orang perempuan di depan saya. Soalnya dua orang ini lagi siaran radio (sebutan buat orang2 yang di dalem angkot suka ngobrol keras2 sampe seisi angkot denger pembicaraan mereka- kayak siaran radio kan?-).
Dari pembicaraan mereka saya sih bisa nebak kalo salah satu dari mereka sedang memiliki permasalahan. Tapi bukan permasalahan mereka yang mau saya garis bawahi dan stabilo in. tapi ada hal lain yang menarik buat saya.

Apa?

Kata- kata yang mereka gunakan..The word is ”ANJ***…”

Mungkin bagi orang bandung, kata2 ini udah jadi kebiasan yang gak bisa dihilangin..tapi sejujurnya ..it bother me...

Well, balik ke 2 perempuan tadi...

cipaganti - simpang dago
angkot hijau itu meluncur kira2 selama setengah jam. Dalam angkot kedua perempuan tadi masih membicarakan permasalahan mereka. Well, dari pembicaraan mereka, setidaknya saya menghitung sekitar 12- 15 kali mereka mengucapkan kata- kata ”Anj***” (belum lagi kalo saya kelewatan ngitung hihihi....)
”anj***, brengsek tuh orang...”
”anj***, kok bisa gitu.....”
”anj***, bodoh banget....”
Dan berbagai ”anj***” ........

ngetem @simpang dago -DU
ngetemnya siy emang lama ½ jam an lebih lah. Angkot dah sepi, tinggal saya dan 2 perempuan tadi. Dan salah satu dari mereka kembali menggunakan kata itu untuk mengumpat sang supir angkot dan segala macam keadaan yang sangat tidak nyaman di dalam angkot.
”anj***,lu kira waktu gw Cuma abis di angkot aja....”
”anj***,mu ujan niy......”
Dan masih berbagai ”anj***”

Kata ” ANJ***” semakin gak asing lagi....
Miris memang, ketika saat ini kata2 yang menurut-saya- pribadi - tidak pada tempatnya menjadi sesuatu yang lumrah, tapi saya gak mampu protes, termasuk dengan kedua perempuan tadi (ya iyalah...mu digebukin??). walaupun gak semua orang seperti itu, tapi dari tahun ketahun kata –kata itu jadi sesuatu yang familiar di kuping saya.
Where ever u are, every step u walk, everywhere u sit u’ll hear that word around u
Why…..
Karena semua menjadi suatu kebiasaan dan jadi suatu budaya (am i right?).
Tapi apakah kita akan terus mewarisi budaya ini kepada anak- anak kecil yang notabene meniru sesuatu dari apa yang mereka lihat dan dengar....?
Apakah kita ingin melihat anak – anak kita mengucapkan hal itu pada kita....?
Saya gak bisa membayangkan adik saya atau keponakan saya beberapa tahun ke depan bilang gini ke saya ” anj***, kakak liat deh gambaran temenku keren banget yah!!!”
Mungkin gak siy....???well, gak ada yang gak mungkin kan......even konteks kalimatnya positif tetep aja kata ”anj***” tidak pada tempatnya. Bukannya kata ”ANJ***” Cuma diperuntukkan bagi hewan berkaki 4 yang punya moncong,suka di pelihara di rumah dan haram buat dimakan (bagi muslim).

c’mon guyssss....paling gak dengan TIDAK menggunakan kata – kata itu, ada sedikit kontribusi buat adik – adik kita di masa depan...
kurangilah menggunakan kata- kata itu .....toh gak rugi kan kalo kata itu hilang?

Bandung
@angkot caheum- cileunyi
Perjalanan yang cukup panjang dari cinunuk ke cicaheum...dan seperti biasa jalan panjang itu dipenuhi berbagai kendaraan. Sampai sekitar ujung berung , di sisi kiri ada sebuah truk yang sedang dalam perbaikan, sehingga sedikit membuat jalan agak tersendat. Angkot yang saya naiki berjalan melambat, ternyata ada sebuah sepeda (dikendarai anak berumur 6 tahun)berusaha mendahului dari sebelah kiri. Dengan kata lain ia berada di antara truk yang sedang dalam perbaikan dan angkot yang saya naiki. Karena merasa hampir terjepit sang anak berteriak kepada supir angkot ” goblok!!!!”
OH my goshhhh.......
Bukan hal yang asing lagi...anak – anak membentak orang yang lebih tua...ini kah manifestasi dari apa yang mereka lihat? Berapa banyak kita mencontohkan hal – hal yang tidak baik bagi adik , anak , cucu kita....ntah itu melalui perkataan, bahkan sampai totonan yang tidak lagi mendidik....hingga saat ini mereka bisa melakukan hal yang dianggap tidak sopan..

Well, disini saya hanya mencoba menguraikan sedikit realita yang mengusik benak saya. Dan berharap bisa memperbaiki dari diri saya sendiri. Mungkin dengan berkata yang baik kita bisa mengurangi fenomena seperti ini. Mungkin dengan hal yang kecil kita lakukan bisa berpengaruh terhadap masa depan adik, anak bahkan cucu kita nanti....